Monday, May 19, 2025

Kalau Aku Gak Cerita, Bukan Berarti Gak Ada yang Aku Rasain

Aku anak tengah. Di antara kakak yang harus dicontoh, dan adik yang harus dijaga. Dari kecil, aku belajar buat ngerti orang lain duluan. Kalau ada masalah di rumah, aku yang disuruh ngalah. Kalau ada perdebatan, aku yang disuruh jadi penengah. Lama-lama, aku mikir, mungkin emang itu peran aku: ngerti, tanpa harus dimengerti.

Makanya, kalau aku lagi sedih, kecewa, atau bahkan marah, aku lebih sering diem. Bukan karena aku kuat. Tapi karena aku gak mau nambah beban. Karena aku tahu, di rumah ini, semua orang udah punya bagiannya masing-masing. Aku gak mau jadi satu lagi yang bikin ribet.

Tapi bukan berarti aku gak ngerasain apa-apa.

Aku juga bisa capek. Bisa ngerasa sendiri. Bisa pengen dimengerti tanpa harus ngejelasin panjang lebar. Kadang aku pengen ditanya, bukan karena kamu curiga, tapi karena kamu peduli. Aku pengen kamu lihat, meskipun aku gak nangis, bukan berarti aku gak luka.

Aku bukan orang yang gampang cerita. Tapi bukan berarti aku gak butuh tempat buat cerita.

Kalau suatu hari kamu lihat aku lebih diam dari biasanya, lebih jauh dari biasanya, tolong jangan anggap aku berubah. Mungkin aku cuma lagi nahan banyak hal yang gak tahu harus dikeluarin ke mana.

Jadi, kalau aku gak cerita... bukan berarti gak ada yang aku rasain. Aku cuma belum nemu ruang yang cukup aman buat jujur sepenuhnya.

No comments:

Post a Comment

Bukan Salah Dia, Tapi Luka Kita.

Ada kalanya, tanpa sadar, kita berubah jadi seseorang yang terlalu curiga, terlalu takut kehilangan, padahal yang kita cintai cuma lagi jadi...